Selamat Datang di Blog Bu Dyah SMPN 33 Surabaya

Senin, 19 Maret 2012

Peningkatan prestasi/nilai peserta didik mapel IPS topik Produktifitas melalui teknik tes unjuk kerja

ABSTRAKSi

Penelitian berupa penelitian tindakan kelas dengan tujuan mendeskripsikan peningkatan prestasi/nilai peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya setelah menggunakan teknik tes unjuk kerja serta mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya. Hipotesis yang diajukan yaitu, teknik tes unjuk kerja dapat meningkatkan prestasi/nilai peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya. Setting penelitian di SMPN 33 Surabaya, kelas VII E semester genap tahun pelajaran 2006-2007. Sumber data penelitian 38 peserta didik. Prosedur yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus I dan siklus II, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan dilaksanakan tanggal 2 Maret 2007 untuk siklus I, tanggal 9 Maret 2007 untuk siklus II. Analisis yang digunakan analisis kuantitatif menggunakan skala penilaian dalam bentuk angka atau numerik dengan rentang 0-100 untuk menilai aspek koqnitif, afektif, psikomotor.

Hasil penelitian ini adalah, melalui teknik tes unjuk kerja, dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS, topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya. Prestasi peserta didik setelah mengalami 2 siklus tetap tinggi, walaupun dilakukan perubahan spesialisasi kerja, serta merubah skor dari hasil produksi dibagi 2 menjadi hasil produksi dibagi 4 pada putaran 3 siklus II. Siklus I rata-rata nilai peserta didik 72,95. Siklus II rata-rata 79,21. Sehingga hipotesa dapat diterima. Masalah yang dihadapi yaitu ada peserta didik yang tidak mempersiapkan lebih dahulu bahan yang harus dibawanya sehingga mempengaruhi nilai skor yang diterimanya. Ada rasa setia kawan diantara peserta didik sehingga membantu teman dalam memotong kertas dan menulis nomor halaman serta memberi judul pada cover. Kurangnya kecepatan dalam membuat buku tulis, karena masih ada buku tulis yang tidak layak jual. Kurangnya waktu, sehingga pada saat guru menjelaskan konsep produktifitas dilakukan dengan tergesa-gesa. Guru dituntut cepat dan teliti dalam mensortir buku tulis hasil produksi, dituntut mampu mengawasi kegiatan setiap putaran baik putaran 1, 2 dan 3 dari 38 peserta didk dalam waktu bersamaan dan runtut.

Saran yang diberikan adalah peserta didik jangan sampai lupa membawa bahan yang diperintahkan, sehingga tidak mempengaruhi hasil nilai yang diperoleh. Dilarang membantu, walaupun satu kelompok. Mengurangi jumlah buku tulis yang tidak layak jual dengan cara bekerja lebih cepat, baik dan teliti. Dilarang melanggar aturan main yang telah disepakati bersama. Untuk guru, diperlukan konsentrasi tinggi supaya cepat dan teliti dalam mensortir buku tulis hasil produksi, diperlukan stamina yang prima karena mengawasi setiap kegiatan 38 peserta didik sekaligus secara bersamaan dan runtut dalam waktu 10 menit setiap kali putaran. Materi yang essensial dan relevan saja yang perlu dibahas pada KBM supaya tidak kekurangan waktu.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Untuk mengkondisikan lingkungan tersebut, dalam membuat desain pembelajaran sekurang-kurangnya mencakup tiga hal yaitu tujuan, strategi dan sistem penilaian.

Sistem penilaian merupakan seperangkat teknik untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi yang direncanakan. Alat ukur yang baik harus dapat mengungkap hasil penguasaan kompetensi baik pada aspek intelektual, sikap maupun perilaku. Penguasaan kompetensi dapat dilihat dari seberapa banyak indikator kemampuan dasar yang muncul ketika di evaluasi. Sistem penilaian dalam pembelajaran mata pelajaran IPS adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan pembelajaran. Sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penilaian dapat berbentuk tes dan non tes.

Dalam mata pelajaran IPS guru seringkali kesulitan untuk mencari teknik penilaian apa yang cocok digunakan supaya nilai semua aspek yang didapat peserta didik diatas KKM (kriteria ketuntasan minimal). Untuk nilai aspek koqnitif peserta didik bisa mendapat nilai diatas KKM, tetapi apakah nilai aspek afektif dan psikomotor bisa sama atau diatas KKM? hal inilah yang sering tidak disadari oleh guru dalam menilai kemampuan peserta didik.

Masalah lain yaitu, guru terlalu terpaku pada nilai KKS (kumpulan kegaitan siswa), nilai ulangan harian dan nilai ulangan akhir semester, yang diasumsikan ketiga nilai tersebut sudah mewakili kemampuan prestasi peserta didik secara proporsional, padahal ketiga nilai tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai kemampuan peserta didik, karena hanya mengukur kemampuan peserta didik dalam aspek koqnitif saja. Dalam mata pelajaran IPS topik produktifitas guru sering terpaku pada penilaian yang hanya berbentuk tes dan mengabaikan penilaian berbentuk non tes, padahal penilaian dalam bentuk non tes dapat mengetahui kemampuan peserta didik yang menyangkut aspek sosial, emosional, spiritual, kreatifitas dan moral.

Solusi untuk memecahkan masalah tersebut yaitu diperlukan teknik tes unjuk kerja yang dapat menilai kemampuan anak didik dalam berbagai aspek.

Teknik tes unjuk kerja pada topik produktifitas merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan tugas membuat buku tulis dengan mempertimbangkan:

1. Langkah-langkah kinerja yang dilakukan peserta didik dalam membuat buku tulis

2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam membuat buku tulis

3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas membuat buku tulis.

Dengan adanya permasalahan itulah yang mendasari penulis melakukan kegiatan ini, yaitu agar peserta didik mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pencapaian kompetensinya, sehingga termotivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya dalam suasana yang rileks dan menyenangkan. Sedangkan bagi guru dapat dipakai untuk mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik dikarenakan suasana KBM (kegiatan belajar mengajar) yang monoton dan konvensional tanpa ada perubahan sama sekali.

B. Permasalahan

1. Bagaimanakah peningkatan prestasi/nilai peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya setelah menggunakan teknik tes unjuk kerja?

2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pelaksanaan teknik tes unjuk kerja dalam rangka meningkatkan prestasi/nilai peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan peningkatan prestasi/nilai peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya setelah menggunakan teknik tes unjuk kerja

2 Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan teknik tes unjuk kerja dalam rangka meningkatkan prestasi/nilai peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya

D. Manfaat Penelitian

1 Bagi Guru:

a. Penulisan ini bermanfaat untuk mengetahui karakteristik masing-masing peserta didik

b. Memantau kemampuan kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik

2. Bagi Peserta Didik:

Memotivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki nilai yang didapat dalam suasana yang rileks dan menyenangkan dengan mendayagunakan semua aspek yang dimiliki meliputi aspek intelektual, sosial, emosional, spiritual, kreatifitas dan moral peserta didik.

E. Hipotesa

Teknik tes unjuk kerja dapat meningkatkan prestasi/ nilai peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik produktifitas di kelas VII E SMPN 33 Surabaya

F. Penegasan Istilah

1. Prestasi/ nilai adalah kemampuan sistem dasar baik dari segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan itu sendiri diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah dari faktor-faktor peserta didik agar menghasilkan prestasi belajar setinggi-tingginya.

2. Produktifitas adalah kegiatan simulasi atau praktek membuat buku tulis dalam jangka waktu tertentu

3. Teknik tes unjuk kerja adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan mengamati perbuatan peserta didik dengan menggunakan instrumen uji petik prosedur dan produk serta simulasi/praktek membuat buku tulis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar