Selamat Datang di Blog Bu Dyah SMPN 33 Surabaya

Senin, 19 Maret 2012

Strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming untuk meningkatkan minat dan pemahaman Mapel IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia

ABSTRAKSI

Penelitian berupa penelitian tindakan kelas dengan tujuan mengetahui cara melaksanakan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming untuk meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia, mengetahui apakah strategi ini dapat meningkatkan proses hasil pencapaian batas penguasaan kompetensi dasar, serta apakah dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik. Hipotesis yang diajukan yaitu, pelaksanaan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming pada mapel IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia dapat meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik dengan hasil pencapaian batas proses penguasaan kompetensi dasar, serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik.

Setting penelitian di SMPN 33 Surabaya, kelas VIII E semester genap tahun pelajaran 2008-2009. Sumber data penelitian ini yaitu, 37 peserta didik. Prosedur yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus I dan siklus II, dimana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok yaitu perencanaan, tindakan pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan dilaksanakan tanggal 2 April 2009 untuk siklus I, tanggal 9 April 2009 untuk siklus II. Analisis yang digunakan analisis kuantitatif menggunakan skala penilaian dalam bentuk angka atau numerik dengan rentang 0-100 untuk menilai aspek koqnitif, dan psikomotor. Analisis kualitatif digunakan untuk kuesioner.

Hasil penelitian ini adalah, cara meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik mata pelajaran IPS, topik kualitas tenaga kerja Indonesia dapat dilaksanakan dengan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming, dapat meningkatkan nilai peserta didik di atas batas penguasaan kompetensi dasar yang ditetapkan yaitu 65, selama pembelajaran terjadi interaksi sosial antara peserta didik dengan peserta didik, antara guru dengan peserta didik, aktifitas pembelajaran berlangsung dalam suasana yang aktif, menyenangkan dan menarik minat peserta didik untuk terus mengikuti kegiatan, sehingga hipotesis bisa di terima.

Masalah yang dihadapi yaitu, waktu untuk mengerjakan soal kurang, beberapa peserta didik mempunyai sifat pendiam, spidol yang digunakan banyak yang macet.

Saran yang diajukan adalah, menambah waktu yang cukup untuk mengerjakan soal, perlu soal dengan jenis dan bentuk yang lebih bervariasi, memberi kesempatan yang sama pada peserta didik serta porsi waktu yang lebih banyak untuk yang pendiam, persediaan spidol diperbanyak, perlu kreatifitas tinggi untuk membuat pembelajaran interaktif yang memuat bahan ajar dengan soal-soal yang faktual dan sesuai dengan konsep yang akan diajarkan.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pasal 31 ayat (3) UUD 1945 (Amandemen ke-4) diamanatkan dengan tegas bahwa tujuan Pendidikan Nasional meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk melaksanakan amanat yang telah tertuang dalam UUD 1945 tersebut, maka UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menyatakan secara tegas tentang dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut “… Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan warga yang demokratis serta bertanggungjawab.”

Pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional pada pasal 6 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum dikatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran (a) agama dan akhlak mulia, (b) kewarganegaraan dan kepribadian, (c) ilmu pengetahuan dan teknologi, (d) estetika, (e) jasmani, olahraga serta kesehatan.

Sebagai penjabaran dari landasan hukum tersebut, Departemen Pendidikan Nasional menyusun Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional dengan memberikan rumusan tentang visi, misi, dan tujuan pembangunan pendidikan nasional. Mengacu kepada visi dan misi, salah satu tujuan pembangunan pendidikan jangka menengah yang akan dicapai adalah meningkatkn proses pendidikan yang berdampak pada peningkatan iman dan takwa, akhlak mulia, serta kualitas jasmani sebagai bekal hidup dalam masyarakat yang semakin komplek.

Secara faktual dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, era globalisasi ditandai oleh arus informasi yang deras melalui media elektronika dan media cetak, sehingga banyak menimbulkan pergeseran dan perubahan sikap dan perilaku yang bertentangan dengan keyakinan, nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, serta tidak selaras dengan kebudayaan bangsa. Bahkan pengaruh tersebut telah berdampak negatif terhadap tatanan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Perubahan dan pergeseran nilai-nilai serta tatanan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat tersebut dapat dilihat dari berbagai indikasi dari kehidupan berbangsa, bernegara dan masyarakat, yaitu adanya sifat materialistis yang semakin kuat yang muncul antara lain dalam bentuk KKN, semakin menghilangnya sifat jujur dan kerja keras, bentrok antar kelompok sosial, perilaku yang berbau pornografi dan pornoaksi, penyakit sosial seperti judi dan miras di kalangan masyarakat. Yang sangat memprihatinkan, kondisi dan perilaku itu telah merambah dalam kehidupan generasi muda, seperti perkelahian pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, dan kenakan remaja lainnya. Indikasi ini jelas akan membawa bangsa ini ke arah kehancuran. Oleh karena itu, maka pendidikan harus dapat menjadi benteng yang kokoh untuk membendung pengaruh negatif globalisasi.

Pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, pelaksanaannya tidak boleh berhenti atau berjalan ditempat, harus terus menerus ditingkatkan. Sejalan dengan kebutuhan dan sumber daya manusia yang berkualitas, maka setiap mata pelajaran (IPTEK) dalam kurikulum mengandung muatan ranah afektif, koqnitif, dan psikomotorik. Ranah afektif untuk setiap mata pelajaran mengandung nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang secara sadar harus diprogramkan dalam proses belajar mengajar.

Ranah afektif harus ditanamkan supaya anak dapat menggunakan potensi perasaan moral dan estetisnya. Selain memiliki acuan pemahaman tentang sebab-akibat terjadinya suatu hal, pemahaman tentang mana yang baik dan mana yang salah, mana yang indah dan mana yang jelek juga harus ada pada diri anak-anak. Pendidikan kepekaan (sensibility education) pada diri anak bisa dilakukan dengan mengacu pada peristiwa yang ada dan orang tua atau pendidik memberikan tanggapan apakah sesuatu itu layak atau tidak. Selain itu, aspek afektif ini juga dapat dilakukan dengan memberikan konsekuensi atau tanggung jawab atas perbuatan yang diperbuatnya (Nurani, 2007: 98)

Mata pelajaran IPS adalah salah satu mata pelajaran yang juga mengandung nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Untuk melaksanakan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dalam mata pelajaran IPS, dilakukan dengan melakukan strategi integrasi IMTAK-IPTEK.

Metode untuk melaksanakan strategi integrasi IMTAK-IPTEK yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPS adalah brainstorming (curah pendapat), dirancang dengan dibuat pro kontra terhadap isu-isu faktual untuk mendapatkan dan mengetahui argumentasi masing-masing peserta didik. Model pembelajaran integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming dalam mata pelajaran IPS tidak hanya untuk memperoleh kaidah-kaidah sains tentang pengetahuan sosial, tetapi juga nilai kejujuran, misalnya tidak menaikkan harga (mark up) atau tidak melakukan korupsi harga atau KKN jika kelak peserta didik diminta untuk mengerjakan proyek.

Dengan adanya permasalahan itulah yang mendasari penulis melakukan kegiatan ini, yaitu karena nilai-nilai keimanan dan ketakwaan merupakan bagian inti dalam Sistim Pendidikan Nasional sehingga perlu diimplementasikan pada peserta didik dengan melakukan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming pada mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia.

B. Permasalahan

1. Bagaimanakah cara melaksanakan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming untuk meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia?

2. Apakah pembelajaran mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia setelah menggunakan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming dapat meningkatkan proses dan hasil pencapaian batas penguasaan kompetensi dasar?

3. Apakah melalui strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimanakah cara melaksanakan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming untuk meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia

2. Mengetahui apakah pembelajaran mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia setelah menggunakan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming dapat meningkatkan proses dan hasil pencapaian batas penguasaan kompetensi dasar

3. Mengetahui apakah melalui strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis:

Merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesional

2. Bagi Guru:

a. Dapat membantu mengembangkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada peserta didik yang semakin menghilang dan luntur

b. Sebagai masukan guna merancang dan mendapatkan strategi integrasi IMTAK-IPTEK untuk topik-topik berikutnya

3. Bagi Peserta Didik:

2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)

b. Mendekatkan konsep yang dipelajari pada isu-isu faktual

c. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan daya nalar peserta didik yang kreatif dan kritis-analitik terhadap isu-isu faktual

d. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berani mengemukan argumentasi terhadap pro kontra isu-isu faktual

4. Bagi Peneliti Lanjutan:

Dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian tindakan kelas lanjutan

E. Hipotesis Tindakan

Pelaksanaan strategi integrasi IMTAK-IPTEK dengan metode brainstorming pada mata pelajaran IPS topik kualitas tenaga kerja Indonesia dapat meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik dengan hasil pencapaian batas proses penguasaan kompetensi dasar serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik

F. Penegasan Istilah

1. Strategi integrasi IMTAK-IPTEK adalah kegiatan pembelajaran yang memasukkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan ke dalam mata pelajaran

2. Metode Brainstorming adalah metode pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahi pro kontra curah pendapat peserta didik terhadap isu-isu faktual yang sedang dipelajari

3. Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran ilmu-ilmu sosial di SMP dan MTs, terdiri dari mata pelajaran sosiologi, geografi, sejarah, ekonomi

4. Topik kualitas tenaga kerja Indonesia adalah kegiatan pembelajaran yang mengangkat mutu tenaga kerja Indonesia sebagai bahan kajian pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar