Selamat Datang di Blog Bu Dyah SMPN 33 Surabaya

Selasa, 27 Maret 2012

Upaya meningkatkan prestasi peserta didik kelas VIII C topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia mapel IPS dengan strategi pembelajaran konstektual

ABSTRAKSi

Penelitian berupa penelitian tindakan kelas dengan tujuan mengetahui cara melaksanakan strategi pembelajaran konstektual untuk meningkatkan prestasi peserta didik pada mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia, mengetahui apakah strategi ini dapat meningkatkan proses hasil pencapaian batas penguasaan kompetensi dasar, serta untuk mengetahui apakah melalui strategi pembelajaran konstektual dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik. Hipotesis yang diajukan yaitu, pelaksanaan strategi pembelajaran konstektual mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat ke IndonesiaI dapat meningkatkan prestasi peserta didik dengan hasil pencapaian batas proses penguasaan kompetensi dasar, serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik.

Setting penelitian di SMPN 33 Surabaya, kelas VIII C semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Sumber data penelitian ini yaitu, 38 peserta didik. Prosedur yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus I dan siklus II, dimana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok yaitu perencanaan, tindakan pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan dilaksanakan tanggal 3 Mei, dan 5 Mei 2011 untuk siklus I, tanggal 10 Mei, dan 12 Mei 2011 untuk siklus II. Analisis yang digunakan analisis kuantitatif menggunakan skala penilaian dalam bentuk angka atau numerik dengan rentang 0-100 untuk menilai aspek koqnitif, afektif, psikomotor.

Hasil penelitian ini adalah, cara meningkatkan prestasi peserta didik mata pelajaran IPS, topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia dapat dilaksanakan dengan strategi pembelajaran konstektual,, dapat meningkatkan prestasi peserta didik di atas batas penguasaan kompetensi dasar yang ditetapkan yaitu 65, selama pembelajaran terjadi interaksi sosial antara peserta didik dengan peserta didik, antara guru dengan peserta didik, aktifitas pembelajaran berlangsung dalam suasana yang aktif, menyenangkan dan menarik minat peserta didik untuk terus mengikuti kegiatan, sehingga hipotesis bisa di terima.

Masalah yang dihadapi yaitu, kurangnya sarana buku penunjang berupa peta dunia, lembar kegiatan siswa berupa peta perlu diperbesar, perlu pergantian peran dalam kegiatan simulasi, sehingga peserta didik dapat mengalami peran sebagai produsen, distributor atau konsumen.

Saran yang diajukan adalah, diperlukan waktu yang cukup untuk melakukan tindakan membuat peta jalur kedatangan bangsa barat ke Indonesia, dan kegiatan simulasi, karena kegiatan ini yang lebih menonjol strategi pembelajaran konstektualnya. Diperlukan sarana elektronika berupa notebook di kelas, yang dapat dipergunakan oleh pengamat dalam menilai kegiatan peserta didik secara cepat dan tepat, sehingga peserta didik langsung dapat mengetahui nilainya saat itu juga.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai suatu sistem, sekolah terdiri atas beberapa komponen penting, yakni (1) komponen masukan yaitu, siswa atau peserta didik, (2) komponen masukan instrumental, yaitu kepala sekolah, guru, staf tata usaha, staf pendukung lainnya, kurikulum dan buku pelajaran, serta fasilitas lainnya. Komponen masukan lingkungan adalah lingkungan pendidikan seperti orang tua dan kondisi alam sosial, ekonomi, budaya, serta komponen proses pendidikan. Semua komponen itu saling pengaruh-mempengaruhi, saling kait-mengait, dan saling berinteraksi. Hasil dari interaksi semua itu adalah keluaran (output) dan hasil pendidikan (outcome). Dalam komponen masukan instrumental, guru memiliki peran untuk melaksanakan strategi pembelajaran, dan menggunakan sumber pembelajaran, alat peraga/ media serta mengembangkannya pada setiap proses pembelajaran. Penggunaan sumber belajar bisa diperoleh di sekitar sekolah, atau guru secara aktif dan kreatif menyiapkan, merancang dan membuat media sendiri. Guru juga diharapkan secara kreatif menciptakan strategi pembelajaran yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.

Mata pelajaran IPS terpadu adalah mata pelajaran yang sangat rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan dari sejumlah disiplin ilmu yaitu ilmu sejarah, geografi, sosiologi, ekonomi. Salah satu faktor yang ikut menentukan efektifitas pelaksanaan pembelajaran IPS adalah ketepatan penggunaan strategi dan media atau alat bantu pembelajaran, tetapi memilih strategi dan media yang tepat bukan pekerjaan mudah, bahkan sukar untuk memilih suatu strategi dan media tertentu guna mencapai kesesuaian dengan topik tertentu.

Masalah umum yang dihadapi oleh sebagian besar guru pelajaran IPS adalah kurangnya kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan model pembelajaran yang non konvensional yang dapat membangkitkan gairah belajar, mengembangkan seluruh potensi peserta didik, menanamkan kehidupan yang demokratis, dan menjadikan masyarakat sebagai sumber belajar. Kondisi riil saat ini adalah peserta didik belajar dari guru dan buku teks, monolog, dan bersifat rutinitas, kurang variasi, dan miskin improvisasi. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan dan merancang model pembelajaran yang akan dilakukannya baik strategi maupun alat peraga/ media.

Proses pembelajaran IPS dengan topik kedatangan bangsa Barat ke Indonesia akan sangat menarik bagi peserta didik, karena topik ini sangat konstektual, masalah lingkungan terjadi mulai dari lingkungan yang paling dekat dengan peserta didik, kegiatan pokok ekonomi peserta didik sehari-hari, interaksi sebagai proses sosial, penggunaan lahan yang sebagian besar diletakkan pada suatu kajian masuknya bangsa Barat ke Indonesia

Dengan adanya permasalahan itulah yang mendasari penulis melakukan kegiatan ini, yaitu agar guru dapat melaksanakan strategi pembelajaran konstektual yang tepat yang dapat digunakan pada mata pelajaran IPS dengan topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia.

B. Permasalahan

1. Bagaimanakah cara melaksanakan strategi pembelajaran konstektual untuk meningkatkan prestasi peserta didik pada mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia?

2. Apakah pembelajaran mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia setelah menggunakan strategi pembelajaran konstektual dapat meningkatkan proses dan hasil pencapaian batas penguasaan kompetensi dasar?

3. Apakah melalui strategi pembelajaran konstektual mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik?

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui cara melaksanakan strategi pembelajaran konstektual untuk meningkatkan prestasi peserta didik pada mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat

2. Mengetahui apakah melalui strategi pembelajaran konstektual dapat meningkatkan proses dan hasil pencapaian batas penguasaan kompetensi dasar pada mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia

3. Mengetahui apakah melalui strategi pembelajaran konstektual mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik

C. Manfaat Penelitian

2. Bagi Penulis:

Merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesional

2. Bagi Guru:

a. Dapat menutupi kekurangan proses pembelajaran IPS selama ini, yakni dalam keterampilan melaksanakan strategi pembelajaran konstektual yang dapat memotivasi dan menggairahkan belajar peserta didik

b. Sebagai masukan guna merancang dan mendapatkan strategi dan media pembelajaran yang tepat

3. Bagi Peserta Didik:

a. Memotivasi dan meningkatkan semangat peserta didik dalam pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)

b.. Mendekatkan konsep yang dipelajari pada obyek secara nyata

c. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan daya nalar peserta didik yang kreatif dan kritis-analitik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

4. Bagi Peneliti Lanjutan:

Dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian tindakan kelas lanjutan

D. Hipotesis Tindakan

Pelaksanaan strategi pembelajaran konstektual mata pelajaran IPS topik kedatangan bangsa barat dapat meningkatkan prestasi peserta didik dengan hasil pencapaian batas proses penguasaan kompetensi dasar serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik

E. Penegasan Istilah

1. Strategi Pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang meliputi pemilihan model, pendekatan, motode, pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai kompetensi dasar

2. Pembelajaran konstektual adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memilih dan merencanakan kegiatan belajar berdasarkan bahan kajian yang sesuai dengan komponen konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya.

3. Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran ilmu-ilmu sosial di SMP dan MTs, terdiri dari mata pelajaran sosiologi, geografi, sejarah, ekonomi

4. Topik kedatangan bangsa barat ke Indonesia adalah kegiatan pembelajaran yang mengangkat kajian tujuan bangsa barat datang ke Indonesia karena kekayaan alam Indonesia yang melimpah sehingga menarik minat bangsa barat menguasai Indonesia

Selasa, 20 Maret 2012

Democracy cart sebagai media meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas VIII G semester ganjil mata pelajaran IPS topik shoping and traveling

ABSTRAKSi

Penelitian berupa penelitian tindakan kelas dengan tujuan mendeskripsikan peningkatan kemampuan peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS topik shoping and traveling serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran melalui media democracy cart.

Setting penelitian di SMPN 33 Surabaya, kelas VIII G semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011. Sumber data penelitian ini yaitu, 36 peserta didik. Prosedur yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus I dan siklus II, dimana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok yaitu perencanaan, tindakan pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan dilaksanakan tanggal 19 dan tanggal 22 Oktober 2010 untuk siklus I, tanggal 26 dan 29 Oktober 2010 untuk siklus II. Analisis yang digunakan analisis kuantitatif menggunakan skala penilaian dalam bentuk angka atau numerik dengan rentang 0-100 untuk menilai aspek koqnitif, afektif, psikomotor.

Hasil penelitian ini adalah, cara meningkatkan nilai peserta didik mata pelajaran IPS topik shopimg and traveling dapat dilaksanakan dengan strategi pembelajaran konstektual dengan menggunakan media democracy cart. Dapat meningkatkan nilai peserta didik di atas batas penguasaan kompetensi dasar yang ditetapkan yaitu 65, selama pembelajaran terjadi interaksi sosial antara peserta didik dengan peserta didik, antara guru dengan peserta didik, aktifitas pembelajaran berlangsung dalam suasana yang aktif, menyenangkan dan menarik minat peserta didik untuk terus mengikuti kegiatan. Aktifitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran mengalami kenaikan. Ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II ada kenaikan sebesar 8.15%.

Masalah yang dihadapi yaitu, kurangnya waktu. Dengan super aktifnya peserta didik mengakibatkan guru kurang bisa menguasai situasi. Sebagian besar peserta didik yang sudah tuntas membantu menjawabkan soal peserta didik yang lain.

Saran yang diajukan adalah, diperlukan kreatifitas yang tinggi untuk membuat pembelajaran interaktif yang memuat bahan ajar yang runtut dan sesuai dengan konsep yang akan diajarkan. Sebelum pelaksanaan kegiatan, mengarahkan peserta didik untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Mencarikan kegiatan yang positif yang sesuai dengan topik mata pelajaran yang dibahas untuk peserta didik yang sudah tuntas sehingga tidak mengganggu peserta didik yang belum tuntas.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantarkan peserta didik menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makluk sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut peserta didik perlu berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pembelajaran.

Lingkungan belajar yang diatur oleh guru meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metodologi pembelajaran serta penilaian pembelajaran.

Dalam metodologi pembelajaran ada dua aspek yang paling penting yaitu metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik karena, dengan media lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Dengan media peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain, penggunaan media juga erat kaitannya dengan tahapan berpikir peserta didik yaitu dimulai dari berpikir kongkrit menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sedehana menuju ke berpikir kompleks.

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut mampu menggunakan

media yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan jaman, dan

sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien

yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi mampu mengantarkan

peserta didik mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

Media pengajaran untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial topik

shoping and traveling perlu diperkenalkan kepada peserta didik. Selama

ini kemampuan peserta didik dalam menguasai materi tersebut sangat

kurang. Hal ini dikarenakan peserta didik belum mampu menganalisis

tentang persebaran flora dan fauna Indonesia, materi pasar, pelaku

pelaku ekonomi, pajak dan retribusi, serta permintaan dan penawaran,

Hal-hal lain yang ikut berperanan yaitu, peserta didik belum mampu

memahami hubungan sosial antar sesama manusia.

Solusi untuk memecahkan masalah tersebut yaitu, dengan

memakai media democracy cart sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) topik shoping and traveling. Media democracy cart dapat mengurangi kejenuhan peserta didik, serta merangsang minat belajar peserta didik lebih giat lagi, karena mengandung unsur permainan dan kerjasama dalam pembelajaran. Bahan yang dipakainyapun mudah didapat karena bisa didapatkan di sekitar lingkungan peserta didik.

Dengan alasan itulah yang mendasari penulis melakukan

penelitian ini yaitu agar pembelajaran lebih menarik perhatian peserta

didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar yang lebih tinggi.

B. Permasalahan

1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan peserta didik kelas VIII G

SMPN 33 Surabaya dalam menguasai materi IPS topik shoping

and traveling setelah menggunakan democracy cart?

2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pelaksanaan

pembelajaran dalam rangka peningkatan kemampuan peserta didik

pada mata pelajaran IPS topik shoping and traveling, melalui

media democracy cart di kelas VIII G SMPN 33 Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan peserta didik dalam

menguasai mata pelajaran IPS topik shoping and traveling,

setelah menggunakan media democracy cart

2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

pembelajaran, dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta

didik menguasai mata pelajaran IPS topik shoping and

traveling, melalui media democracy cart di kelas VIII G SMPN 33

Surabaya

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru:

Memberikan sumbangan perbaikan metode pembelajaran mata

pelajaran IPS topik shoping and traveling, melalui media

democracy cart

2. Bagi Peserta Didik

a. Memberikan kegiatan belajar lebih banyak seperti membaca,

membaca, tanya jawab antar teman, melakukan,

mendemonstrasikan, dan menarik kesimpulan

b. Mengurangi kejenuhan dan memotivasi untuk meningkatkan serta

memperbaiki nilai yang didapat dalam suasana yang rileks dan

menyenangkan .

E. Penegasan Istilah

1. Permainan Media democracy cart adalah metode pembelajaran

yang menggunakan media kartu/ potongan kertas manila sebagai

media pembelajaran, merupakan hasil karya dari, oleh dan untuk

peserta didik sendiri

2. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sekolah

menengah pertama

3. Prestasi belajar adalah kemampuan sistem dasar baik dari segi

pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan itu sendiri

diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah dari faktor-

faktor peserta didik agar menghasilkan prestasi setinggi-tingginya.

4. Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran ilmu-ilmu sosial di SMP

dan M.Ts, terdiri dari mata pelajaran sosiologi, geografi, sejarah,

ekonomi.

5. Topik shoping and traveling adalah kegiatan pembelajaran yang

mengangkat materi pelajaran tingkat SMP dan M.Ts meliputi

bahasan persebaran flora fauna Indonesia, pasar, pelaku ekonomi,

pajak, retribusi, penawaran, permintaan barang dan jasa, serta

hubungan sosial